Pengalaman #IYFCCSD 2016 by KEMENPORA - Part 2: Totally Inspired
Juli 28, 2016Hari yang dinantikan telah tiba. 2 Juni berangkat, packing packing, dan tepatnya pukul setengah 3 resmi pergi menuju ibu kota Indonesia.. Jakartaaa!
Jadi program ini, International Youth Forum on Climate Change and Sustainable Development, merupakan program 3 hari yang mempertemukan 100 muda-mudi umur 18-24 dari Indonesia dan juga dari tingkat internasional. Forum yang fresh first launch ini, diinisiasi oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (setiap tanggal 5 Juni).
Forum IYFCCSD tahun 2016 ini temanya “Catalyze youth action on environment and sustainable issues”. Didalamnya juga diluncurkan Satgas Pemuda Sadar Lingkungan (Eco Youth Corps) sebagai upaya untuk memperjuangkan isu-isu perubahan iklim.
Tujuan forum, kalo kata penyelenggaranya -he- yakni untuk ngasih kesempatan muda-mudi, the young leaders generation, yang memiliki semangat terhadap kasus-kasus perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan buat nge-networking. Dari situ kemudian diharapkan akan ningkatin kapasitas mereka untuk menciptakan solusi inovatif terhadap masalah nyata terkait isu-isu tersebut yang terjadi saat ini di muka bumi -wedyaaan boz
Peserta juga diharapkan untuk menciptakan hubungan antara sesama future leader ga cuma se-Indonesia, tapi juga global. Juga untuk membangun pemahaman yang lebih baik terhadap tantangan dan kesempatan yang berhubungan dengan isu-isu tadi. Juga untuk menjaga ke-eksisan kepemimpinan yang tetap kritis dan mengembangkan skill seseorang yang professional. Well seperti itulah kira kiraa..
Jadi.. Kita tinggal di suatu hotel yang menjadi sangat familiar dalam 3 hari tersebut.. These picture describe some of its coziness
Dalam 3 hari itu, ada beragam sesi di dalamnya. Yang tentunya ninggalin banyak kenangan. Disana banyak tokoh-tokoh yang dengan semangatnya berbagi pengalaman. Banyak orang-orang yang masih bisa dibilang muda, dan yang bikin kita 'on-fire' mereka udah mau dengan sukarela, bergerak melakukan project-project keren terkait lingkungan dan sosial. Mereka sadar bahwa lingkungan saat ini banyak mengalami degradasi, karena kurangnya kesadaran manusia untuk menjaga lingkungan.
Pada hari pertama, adalah hari dimana pembicara-pembicara tadi, yang ngewakilin 3 pihak: pemerintah, swasta dan pemuda, membicarakan tentang peran mereka masing-masing terkait isu climate change dan sustainable development (sus-dev). Masing-masing berbicara mengenai peran mereka yang sama sekali berbeda dan unik tapi punya satu tujuan. Masing-masing punya cara tersendiri.
Beliau-beliau tadi tidak menjelaskan mengenai teori mengenai apa itu climate change, apa itu sustainable development. Bukan, ternyata jauh dari itu, beliau ini adalah praktisi-praktisi di lapangan yang punya cara masing-masing buat berperan di lapangan dengan seabrek masalahnya.
Dari sebelum ikut acara ini, saya sendiri belum terlalu mempermasalahkan bagaimana itu perubahan iklim, apakh benar-benar terjadi -but someday i'll find about it. Tapi point yang saya tangkap bahwa, tidak usah menjadi pertanyaan apakah climate change itu sesuatu yang nyata, atau teorinya bagaimana. Karena pada dasarnya, kita semua sama-sama tahu bahwa lingkungan sudah berubah secara nyata sedemikian rupa, akibat aktivitas manusia -akibat urbanisme dan modernisasinya-, dan itu termasuk iklim yang sudah tidak dapat diprediksi. Dan kita tahu bahwa di kenyataan, di Indonesia apalagi, aplikasi di lapangan lebih penting dibandingkan dengan teori di ruang kelas.
Dari pemerintah ada Tim Ahli Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim (UKP-PPI) Rachmat Witoelar, Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PPN/BAPPENAS (Direktur Lingkungan Hidup), Sekretaris Kemenko Maritim & Sumber Daya RI (Deputi Bidang Kedaulatan Maritim), Kepala Taman Kepulauan Seribu. Beliau-beliau ini berbicara mengenai kebijakan dan peraturan serta pelaksanaanya di lapangan.
Dari swasta ada dari Greeneration, WWF Indonesia (yang ternyata beliaunya, Ari Wijanarko, juga bagian dari Asosiasi Pramuka Garuda Dunia), Greeners Magazine, Rita M Darwis (Sahabat Pulau dan Natural Coloring Consultant), Mahfirlana Mashadi (NGO Clean Energy), Amin Budiarjo (USAID Indonesia).
Sedangkan, dari pihak 'youth' -ini pembicaranya keren-keren gila- ada Nesha Ichida (Youth for Arctic Indonesia, Gracia Paramita (UN Youth Advisory Panel), Hendriyadi (alumni YSEALI dan Leader Kapal Pemuda Nusantara tema 'Youth Leader in Action for Sutainable Coastal Development', juga founder Sahabat Pulau dan Pulau Berkebun!), dan ada Lisa Iha (Winner of Sustainable Development Award 2015 PPI).
Ada juga sharing session khusus dari ASEAN Reusable Bag Campaign oleh foundernya Mbak Ranitya Nurlita, Beyond ASEAN, dan Youth For Climate Change Indonesia. Abis jadi tahu banyak banget soal project-project yang mereka lakuin, kampanye-kampanyenya yang inspire dan sharing banyak hal karena posisi kita sama-sama 'muda'.
Pada hari kedua, kita pergi ke suatu pulau indah padat penduduk pakai speedboat. Dan damn.. kita ketiduran di perjalanan jadi ladang emas panitia nge-take video
Kita sampai, kita melakukan banyak hal.. No much time for walking-walking
Setelah kelelahan ngelakuin berbagai aksi lapangan di Pulau Pramuka. Malamnya ada sesi cultural performance, dimana 10 kelompok bener-bener dituntut buat have fun.
Kelompok saya nampilin sesuatu yang mistis dengan irama kecak ga terkontrol saat itu -kalian the best lah para cak cak’erss!!. Ada juga pemilihan best performance team. Setelah itu giliran sesi selfie groufie dan sejenisnya sampe tengah larut malam, mumpung pakai baju adat yang jarang-jarang dipake.
Kemudian di hari ketiga ada sesi presentasi ide tiap kelompok yang sudah dibagi dengan temanya masing masing. Sebelumnya pada hari pertama, tiap kelompok udah disedian waktu buat diskusi dengan fasilitator untuk mencari ide bersama.
Tim saya, tim inovasi dan infrastruktur, mencoba menyampaikan gagasan mengenai terkait inovasi infrastruktur untuk mendukung kemudahan mendapatkan air bersih di daerah pesisir Indonesia.
Setelah semua maju buat pemaparan 10 ide-ide total seluruh kelompok, benar-benar kreatif sekali anak-anak muda disini.
Ini adalah pengalaman berharga, yang mengingatkan saya bahwa selama ini ada sekumpulan anak-anak muda yang sama-sama kepengen menjaga lingkungan. Secara ini juga acara pertama kali bagi saya untuk melakukan suatu forum dengan anak muda seluruh indonesia, yang punya satu visi misi.
Saat ini sendiri, 'alumni' IYFCCSD, yakni Eco Youth Corps 2016 sedang dalam proses strukturisasi. Gabung dengan mereka, bikin saya jadi banyak ketularan semangat dan kelimpahan inspirasi untuk melakukan sesuatu buat lingkungan dan sekitar. Mereka hebat hebat.. Totally I'm inspired!!
0 comments
Berkomentarlah, sebelum berkomentar itu dilarang