Sendiri? Kenapa Kami Sendiri?

September 24, 2015


Gemes banget deh...
Masa-masa dimana remaja-remaja labil masih suka merendahkan status 'single', aku kira udah selesai. Tapi ternyata.. temen dunia nyata, temen sosial media, akun-akun lawakan... seeeemwanya, sampai sekarang masih juga merasa belas kasihan terhadap remaja-remaja yang tidak punya pacar

Kenapa sih steorotype status jomblo atau single itu, sampai saat ini masih identik dengan kehinaan.. tidak laku... mengenaskan? Sebegitu lucunya kah candaan seperti itu?



Yaaa.. kalau kalian saling sindir menyindir dengan sahabat kentel mungkin apaaalaa.... Kalau cuman candaan garing, bisalah diacuhin. Tapi bakal ada satu titik balik dimana sindiran dan hinaan tadi jadi sesuatu yang mengganggu. Sesuatu yang sebenarnya tidak penting, diungkit dan diungkit, disebarluaskan, kau kasih heart disini, kau kasi jempol disana, dan semua orang tiru tiru kau. Duh.. Yaaah yang kaya beginian nih yang mengusik ketentraman kehidupan.

Nyalahin Pancasila.. sila ke 2
Ga beradab... adab: kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak (KBBI)

Ga perlu pake sila Pancasila deh, yang namanya jadi orang baik dan beradab.. melakukan sesuatu berasal dari hati dan pikiran, pasti akan menolak stereotip macam ini. Nah, budaya generasi abad 21 yang sekarang nih, agak geser dikit... Dan semuanya diawali karena kebebasan berpikir dan berpendapat atas nama kreativitas

Inii... 
adalaaah... 
suatu konspirasi...
pendiktean perilaku..
akibat opini massa...
*jederrr*

It's pitiful, to people who always follow the trend, but never critize

Ikut-ikutan itu penyakit guys. Biasanya nih, secara ga sadar orang yang cuman ngikut, gatau akibat yang bakal ia bawa. Berlindung dibalik banyaknya massa mayoritas. Yaaa termasuk yang ini nih... Kegiatan menghina jomblo, kelihatannya asik, ngetrend, lucu, nyenengin..

padahal itu sarkasme... #yaa memang
padahal jomblo yang kamu hina itu diri kamu sendiri #hloh
padahal ga semua yang berstatus single itu hina, dan ga semua yang hina itu single #hloooh

Menyamaratakan single dan jomblo sebagai suatu keadaan yang menyedihkan karena mereka kesepian itu... ibarat ngejudge semua orang miskin pemalas. Ga adil dan kadang ga berhubungan...

Ada suatu prinsip nih, yang bikin seseorang memilih ‘single’. Kesendirian itu bentuk usaha menjaga diri. Menjaga diri dengan kesadaran diri sendiri. Prinsip tadi bukan sekedar karena warisan tradisi, pamali, budaya dan agama, ataupun karena larangan orang tua. 


Temenku, seorang cewek yang ga terlalu religius, selalu becanda aja bawaannya, tapi waktu aku tanyain kenapa dia ga pacaran, dia bilang kalo pacaran itu wasting banget. Basa jawanya eman-eman... Aset tubuh –wuiiih asseeet!- minimal tanganlah, pasti banget, bakal di pegang-pegang. Mending buat suami gitu katanya..

Aku.. sendiri saat ini, sebagai seorang gadis remaja muslim, percaya semua akan indah pada waktunya <--- quote basi.. tapi sebagai umat beragama yang percaya akan kekalnya akhirat, sama sistem dosa dan pahala, ini nih yang bikin kita bertahan ditengah gempuran godaan akan menipunya dunia pacaran

Menjadi seorang single juga bukan berarti ga laku -sebenernya aku ga setuju juga, kalo manusia dilabeli ‘laku’ ‘ga laku’...  kaya barang dagangan aja ah-

Sejak kecil aku sekolah di sekolah negeri. Becandaan ama lawan jenis gak mungkin dihindari. Naasnyaaa.. saat ini aku kuliah, lepas dari pengawasan orang tua. Aku bisa pacaran... bisa pergi bercampur baur, chatting manja manjaan dengan anak laki-laki, bisa pergi keluyuran kemana-mana tanpa sepengetahuan mereka, bahkan bisa lepas jilbab dimanapun aku mauu. yuhuu i’m totally free!

I'm free for what I'm doing now
But free isn't sum enough by just doing everything freely
It's followed by responsibility to all the decisions you take

Kami memilih tidak berpacaran karena kami memilih menahan diri.. menahan kecantikan diri kami agar tidak kemana-mana, agar kalian juga menjaga diri hati dan pikiran kalian. Menahan diri untuk tetap sederhana, dan tidak mencolok didepan laki-laki. Loh kok gitu?
 
Maybe i'm just common teenager, but i'm not that naive to notice that boys gonna be always attract to girls (i don’t believe that LBGT). Itu alamiah, berlaku dari awal bumi tercipta sampai nanti kiamat.

Kita tak ingin menjadi sebab laki-laki berdosa, karena itu otomatis menambah dosa kita. Dari sononya juga.. wanita itu suka dipuji, terlihat rapuh, suka dibilang cantik, suka dandan, suka jadi pusat perhatian *ini bukan curhat pribadi* hlaa itu semua tadi... voila... bisa bikin wanita racun dunyaaaa!

Tapi apalah kami ini, yang memilih kukuh untuk sendiri. Tak pandai omong-omong, tak pandai berhias, tak pandai bercanda dan tertawa di sekitar laki-laki. Itu pilihan kami. Kami tahu posisi kami sebagai fitnah dunia... Di mata kalian, kami jadi terlihat dingin, dan kaku. Tapi kami tahu juga, posisi kami sebagai perhiasan dunia... jika kami solehah #azeek

Maaf ya, senyum manis kami enggan kami umbar ke siapa-siapa. Karena hati ini malu..
Malu kalau ternyata di gigi kita masi ada sisa sayur abis makan tadi keliatan.. #elaaah
Takut apabila dengan senyuman itu kami jadi sesuatu yang merisaukan pikiran dan hati kalian
Membuat kalian lalai akan kewajiban kalian nginget Yang Maha Esa, yang punya kuasa megang hati. Bikin kalian lupa buat beribadah, lupa buat berbakti ke ortu kalian, lupa buat belajar yang lebih penting buat masa depan kalian.

Ini beneran loh.. Dampak seorang wanita itu besar banget dalam peradaban manusia. Bagaimanapun, laki-laki sekuat apapun, bakalan tunduk sama wanita.


wanita itu jadi guru pertama anak-anaknya,
guru 24 jam yang penuh kasih sayang,
tempat anak-anaknya selalu kembali

Walau ada nyanyian yang bilang kalo senyum boleh kau beri ke semua orang, tapi hati jangan kau beri ke sembarang orang... Tapi yah gimana gitu ya... senyum sewajarnya aja lah, jangan dilebe lebein. Asal niatnya bukan buat ngegodain, asal keliatan mukanya masih enak dipandang aja :P

Aurat kami tutup, sesuai ajaran kami, dengan baju yang semoga tidak hanya melindungi tubuh, tapi juga melindungi pikiran kalian para lelaki. Tubuh putih bersih, wangi.. juga rambut yang selalu diberi vitamin tiap hari, wajah yang dipoles agar terlihat menggoda, jika rela diperlihatkan di depan lelaki secara gratis.. mmm, what should I say?? barang dipoles lalu dipertontonkan bukankah untuk dijual?

Kita lebih rela memilih menutup aurat kami. Kita rela menjaga diri untuk lelaki yang benar-benar mendatangi kami dengan cinta yang sebenarnya, cinta yang disertai dengan komitmen –duh beraat ngettt kaaa-

that’s why we single.. It’s no big problem if we’re alone, cause we have faith



http://aenyandeleeb.tumblr.com/post/52203223270/wanita-cantik-itu-tahu-bagaimana-cara-supaya


“Terus selama ini lo sendirian, apa ga jealous tuh liat orang pada pacaran? Lu normal kan? Lu bisa jatuh cinta kan?”

Jatuh cinta...  yaelah, muna banget lah ya kalau bilang kita, yang tergolong manusia normal ga tertarik sama lawan jenis. Manusia, rata-rata pasti mendambakan suatu hari akan hidup berdamping dengan pasangannya masing-masing. Mendambakan jodoh terbaik, itu alamiah! Tapi untuk masa ini, masa-masa remaja berumur 20 tahunan, yang lagi meledak-ledak nih semangatnya, jauh dari pengawasan orang tua, kami milih buat bertahan untuk tidak berlaku dzalim, tidak melanggar perintah agama. Itu adalah jalan hidup kami. Karena kami tahu ada Dia, sang Pengawas, Yang Maha Tahu Segala, yang akan meminta pertanggungjawaban perbuatan kita di hari pembalasan..

Teruntuk teman-teman muslim muslimah, kita bersaudara. Hanya ingin mengingatkan, agar masa remaja kita jangan terkecoh dengan kesenangan semu, melakukan sesuatu yang belum waktunya.

Yang merasa lelaki, tegaslah ama batas-batas pergaulan kalian. Yang perempuan, jangan lupa selalu jaga aurat dan adab kalian. Karena sejatinya kita ga bakal tau apa yang orang lain pikirkan tentang kita, apalagi bakal tau pikiran cowok seimaginatif apa kalau ngelihat aurat kita, atau kita godain. Tetaplah single, sampai saat kalian secara sah mengucapkan janji buat hidup bersama ngelaksanain perintah agama, dengan niat buat ibadah #eaaa

yang kaya begini nih...

Well balik lagi ke orang-orang yang masih suka ngebully para ‘single’... itu udah dijelasin kaya gimana prinsip orang yang memilih sendiri dalam ketaatan, tapi kalian sebut mereka jomblo ngenes

Ada dari kalian bermasalah dengan menghargai prinsip dan keputusan orang lain? 
Berhentilah menghina, wahai pencari perhatian

You Might Also Like

0 comments

Berkomentarlah, sebelum berkomentar itu dilarang

follow me on Instagram