#observasi

Weleri Got the Project

Oktober 28, 2013

Setelah kota kelahiran disinggung-singgung ama dosen Morfologi Kota, yang beliau merupakan satu-satunya profesor sekaligus guru besar di kampus, saya jadi tersentil pengen ngelakuin sesuatu buat kampung halamanku ini. Lebih tepatnya bukan tersentil sih, tapi kaya tersadar “oh ini loh.. tugas gak tertulis, seorang mahasiswa calon perencana”. Tanpa pikir panjang, dengan Mio GT-nya, asoy geboy ngebut di jalanan ibu kota Tembalang-Mangkang-Weleri, sehabis menghabiskan jus Red Devilnya di depan Indomaret (Jambu Biji – Tomat – Wortel – Coklat – dan ramuan merah bata lainnya). 

Weleri, yang dulu waktu kecil sering aku temui di peta jadi ‘Waleri’, merupakan kecamatan besar karena ramainya kegiatan perdagangannya se-Kabupaten Kendal. Weleri juga punya buanyak ‘budaya’ tersendiri yang perlu digali lebih dalam. 

Dan yang menjadi permulaan, di suatu hari yang indah, di hari Sabtu, sehabis semalam disiram hujan -Welerinya, seorang Dora-Muslimah-Tanpa-Ransel-Tanpa-Boot-Si-Monyet-dan-Tanpa-Peta-Yang-Memakai-Rok berpetualang dengan sepeda silvernya di Jalan Pantura.

Yeah I’m ready to go.. I’m ready to go..

Sumber: Weleri dalam Angka 2011, Bappeda Kabupaten Kendal
Dengan menenteng camera-pocket, tas khas sales dengan gantungan cicak, dan masker yang terbalik, kami, tim investigasi #haha, menelusuri pojok-pojok strategis di kota Weleri. Dan objek utama Weleri yaitu pertanian dan perdagangan menjadi sumber bidikan, karena memang potensi utama kota Weleri di kedua sektor tersebut.


Sumber: Dokumentasi Pribadi Sabila AB, 2013

Diatas merupakan lahan pertanian di desa Karanganom. Jalanan diujung mata memandang #halah, merupakan jalan alternatif bagi truk dan bus yang menuju arah Jakarta (ke arah kanan) atau ke Semarang (ke arah kiri). Tiap pulang kesini, ke Weleri, apalagi arah rumahku yang menuju pantai, selalu terdapat pemandangan hamparan sawah. Karena memang tanahnya subur, tanah Latosol. Sayang di tahun ini, sering diadakan pengurukan sawah untuk dijadikan areal terbangun seperti sarana rekreasi, perumahan, ruko. 

Yang disebelahnya adalah foto aktivitas perdagangan di dalam Pasar Induk Weleri lantai 1. Gak tau blok berapa, asal jepret aja dimana ada barang-barang dagangan yang rame. Pasar kece milik rakyat Weleri ini juga keliatannya jarang sepi, adanya malah selalu rame. 

Tujuan proyek ini adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya data tentang Weleri, khususnya foto dan data-data lokal yang tidak mudah dicari di web instansi pemerintah ataupun web tentang Weleri yang sudah dulu ada, sehingga memudahkan bagi para peneliti dan researcher, dalam melakukan penelitian, tugas atapun kajian khusus berkaitan dengan Weleri. Proyek ini tidak akan melebar sampai memberitakan berita-berita resmi dan terkini tentang kecelakaan, acara besar, pembunuhan, perampokan, kunjungan orang penting dan lain sebagainya. Tapi dimungkinkan dimuat dengan sudut pandang penulisan yang agak berbeda karena memang ini blog bebas, yang berisi apapun, dengan ciri penulisan yang bebas pula. 


Diharapkan, informasi-informasi yang diketahui penulis, sebagai salah satu rakyat Weleri, dapat di bagikan dan berfungsi, sehingga semakin banyak yang mengetahui betapa menariknya Weleri ini, ataupun spot-spot seru terselubung di kota kecil ini. 

Oke, cukup sekian teaser dari ‘Weleri Got the Project’, nantikan postingan eksklusif berikutnya yang berisi foto-foto eksotisnya Weleri. Haha..

follow me on Instagram